Kisruh Perayaan Kemenangan Ach. Fauzi oleh Alumni HMI, Kurniadi: Sebaiknya KAHMI Tidak Merayakan

Jailangkung
5 Min Read

galaksi.id. (Sumenep-Jawa Timur)— Hari ini, Rabu, 30 Desember 2020, warga Alumni HMI sempat mengalami gaduh lantaran beredar undangan syukuran atas terpilihnya Ach. Fauzi, selaku Bupati Sumenep, dimana Penyelenggara dalam Kop Suratnya menggunakan nama Alumni HMI Kab. Sumenep.

Gaduh, lantaran undangan tersebut rentan dipahami seolah-olah dipahami sebagai acara yang diselenggarakan oleh Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD-KAHMI) Kab. Sumenep.

Hal ini diketahui awak media ini lantaran beberapa tokoh Alumni HMI yang mengaku memperoleh undangan ini mencari informasi mengenai pelaksanaan acara ini di suatu group whats’App, yang anggotanya terdiri dari Alumni HMI.

Akan tetapi setelah Kop Surat diperiksa tidak ada masalah karena organ Penyelenggra tersebut bukan organisasi resmi yang merujuk pada Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD-KAHMI) Kab. Sumenep. Hal ini ditegaskan oleh salah seorang Alumni HMI senior, Kiai Tsabit.

“Coba periksa kopnya suratnya. Kan bukan MD-KAHMI,,???” Tandas Tsabit dalam komentarnya dalam group whats’App tersebut. (30/12).

Sebagaimana diketahui, Ach. Fauzi, selaku salah satu Pasangan Calon Bupati yang terpilih dari Pilkada 9 Desember yang lalu, merupakan Penasehat MD-KAHMI Sumenep.

Sementara itu, menurut Kurniadi, selaku Sektetaris dari Ach. Fauzi tersebut menyatakan tetap mengapresiasi Perayaan syukuran yang dilaksanakan oleh penyelenggara.

“Pertama, karena penyelenggara syukuran itu memang benar Alumni HMI. Kedua, karena Pak Fauzi itu Penasehat Kahmi”. Terang Kurniadi kepada awak media ini melalui telpon (30/12).

Menurut Kurniadi, jangankan penyelenggaranya itu HMI atau Alumninya, setiap orang berhak untuk mengekspresikan rasa bahagianya melalui syukuran. Apalagi, syukurannya ini dikaitkan dengan kehadiran Fauzi selaku Bupati.

“Hadirnya seorang pemimpin itu karunia. Tidak mudah memperoleh pemimpin,,,!!!”. Tegas Kurniadi ini yang merupakan Sekretaris Ach. Fauzi di MD-KAHMI Sumenep.

Khusus kepada MD-KAHMI, Kurniadi menyarankan lebih baik tidak membuat perayaan kemenangan. Rasa syukurnya dilakukan sendiri-sendiri saja dan cukup di dalam hati.

Hal ini kata Kurniadi, karena potensial akan menimbulkan persepsi yang tidak elok. Pertama, Lantaran KAHMI itu tidak berpolitik. Kedua, akan menimbulkan konflik kepentingan.

Menurut Kurniadi, alumni HMI itu tersebar ke dalam lintas partai politik yang dalam Pilkada kemarin tidak sama dukungannya, dan bahkan ada yang di Penyelenggara Pemilu.

“Indra Wahyudi itu, pimpinan DPRD dari Demokrat, partainya ke Paslon-02. Tapi Indra merupakan salah satu anggota Presidium KAHMI,,,!!!” Tegas Kurniadi.

Yang lebih mengagetkan lagi, Ketua Bawaslu, Anwar Noris, itu juga Presidium KAHMI. Konfigurasi seperti ini, terutama antara Ketua Bawaslu dengan Ach. Fauzi sebagai calon, ini sangat berbahaya kalau ditafsirkan tanpa referensi.

“Kalau nanti orang membayangkan apa hubungan Ach. Fauzi sebagai Paslon dengan Anwar Noris selaku Ketua Bawaslu, apa jadinya kalau masyarakat belum menerima informasi yang cukup,,,??” Tandas Kurniadi.

Disinggung mengenai apa maksud perkataannya tentang kalau orang membayangkan hubungan Ach. Fauzi dengan Anwar Noris, Kurniadi menegaskan bahwa banyak pihak yang tidak puas terhadap kinerja Bawaslu terhadap penanganan perkara yang meliputi Fauzi dengan lawannya, kan bisa ditafsirkan karena kongkalikong.

“Padahal, penanganan perkara oleh Bawaslu sudah dilakukan sesuai dengan prosedur dan dihukumi berdasarkan bukti-buktinya. Kalau tidak cukup bukti, ya laporan harus ditolak donk. Tapi yang tidak mengerti, akan menuduh sembarangan,,,!” Tegas Kurniadi.

Kurniadi mengingatkan, HMI itu menghibahkan dirinya untuk ummat dan bangsa. Sehingga, kata Kurniadi, ketika kader-kader HMI berhasil masuk dilevel-level pemerintahan yang akan mengurusi lintas ummat dan lintas kepentingan, ukuran berhasilnya adalah pada pengakuan khalayak atas kinerjanya.

“Yang pantas mensyukuri kemenangan pak Fauzi itu adalah ummat dan bangsa. Bukan HMI,,,!!!” Tegas Kurniadi dengan pasti.

Kurniadi berharap, setelah Fauzi menang, alumni HMI kembali ke tempat masing-masing akan tetapi memonitor jangan sampai Fauzi sesat jalan.

“Kegagalan Fauzi, akan menjadi dosa kita semua. Mari kita jaga pak Fauzi jangan sampai sesat jalan,,,!” Tegas Kurniadi kepada awak media ini. (Zan).

- Advertisement -
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan