Mundur Dari Calon Dewan Pendidikan, Kurniadi Sebut Ibnu Hajar Sedang Memberi Pelajaran Tingkat Tinggi

Jailangkung
3 Min Read

SUMENEP (galaksi.id)– Seleksi Calon Komisioner Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) pereode 2021-2026 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep beberapa waktu yang lalu, terdapat fenomena menarik pada detik-detik akhir penentuan Komisioner Terpilih, yaitu untuk menentukan 11 dari 22 orang calon yang direkomendasikan Panitia Seleksi (Pansel).

Pasalnya, salah satu calon atas nama Ibnu Hajar justru dikabarkan telah mengundurkan diri kemarin, 01/12/2021. Siapapun tentu telah mengenal, setidaknya telah mendengar, siapa Ibnu Hajar. Sosok Budayawan yang kerap muncul diberbagai acara-acara besar Kebudayaan.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Ibnu Hajar ketika dikonfirmasi oleh wartawan melalui sambungan telpon selulernya dan untuk memastikan pengunduran dirinya tersebut Ibnu mengirim bukti berupa surat Pengunduran Diri melalui chatt Whats’App kepada wartawan.

“Surat sudah saya kirim kemarin (01/12) ke Bupati melalui Bagian Umum Pemkab. Jelasnya nanti saya kirim wa, ya!,” Terang Ibnu kepada wartawan melalui telpon (02/12).

Surat yang ditujukan kepada Bupati Sumenep tertanggal 01/12/2021 tersebut berisi alasan pengunduran Ibnu yang antara lain menyatakan bahwa pengunduran dirinya tersebut demi menjaga wibawa dan martabat bupati Sumenep.

Pengunduran diri Ibnu tersebut menarik perhatian salah seorang aktivis jalanan yang populer dijuluki Raja Hantu, Kurniadi, SH.

Kurniadi, yang juga merupakan advokat dan konsultan hukum tersebut menyatakan bahwa sikap pengunduran diri Ibnu mengandung pelajaran akhlak dan filsafat hidup yang bermutu tinggi mengenai kebijaksanaan yang patut diteladani oleh setiap orang.

Pendapat tersebut didasarkan Kurniadi pada adanya fakta bahwa Ibnu Hajar sangat berpeluang besar untuk menjadi Komisioner Dewan Pendidikan (DPKS) karena kemampuannya dinilai di atas rata-rata.

Selain itu, kata Kurniadi, Ibnu pernah menjadi guru Bupati Sumenep yang sekarang memegang palu kekuasaan untuk menentukan pilihan mengenai siapa yang akan diangkat menjadi Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep.

Artinya, dengan status kemampuan yang diatas rata-rata serta melihat hubungannya dengan Bupati tersebut, maka membuka peluang yang sangat lebar bagi Ibnu untuk dipilih oleh Bupati untuk menjadi Dewan Pendidikan.

“Kemampuannya di atas rata-rata. Selain itu Ibnu juga merupakan guru dari Bupati. Mosok Bupati tidak akan pilih Ibnu?,” Ujar Kurniadi kepada wartawan melaui sambungan telpon selulernya (02/12).

Kendati demikian, sikap Ibnu yang kemudian mengundurkan diri meskipun sangat berpeluang untuk dipilih, diyakini Kurniadi sebagai bentuk kedalaman akhlak Ibnu yaitu untuk tidak membebani psikologi Bupati.

Lebihlanjut Kurniadi mengatakan bahwa Ibnu merupakan figur yang luar biasa karena tidak memanfaatkan pengaruhnya kepada bupati tersebut untuk kepentingan dirinya. (Eva/Red).

- Advertisement -
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan