Mencengangkan! Raja Hantu Serukan ASN Kencingi Bupati Sumenep. Simak Alasannya!

Jailangkung
2 Min Read

SUMENEP (galaksi.id)- Program penggunaan seragam batik untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, menuai kritik keras dari Raja Hantu, Kurniadi.

Pasalnya, pria berkumis cina yang juga merupakan aktivis Pro Demokrasi (Prodem) ini menyatakan bahwa program tersebut merupakan kejahatan yang terselubung yang dibungkus dengan berbagai kedok kebajikan dan kemuliayaan.

Kedok mulia yang dimaksud Kurniadi adalah bahwa program tersebut ditujukan untuk memberdayakan pelaku Usaha UMKM, serta merawat peninggalan budaya leluhur berupa batik.

Padahal, kata Kurniadi, program tersebut sejatinya patut diduga sebagai modus operandi penipuan yang memiliki tujuan ganda, yaitu (1) untuk keuntungan finansial dan (2) keuntungan popularitas karir politik.

Dikatakan Kurniadi, keuntungan finansial tersebut dapat dilihat dari skema pengadaan seragam dimana UKM ternyata tidak diuntungkan, sedangkan keuntungan popularitas karir politik dapat didekati dari branding program, yaitu seolah-olah Bupati memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pelaku UMKM.

Yang paling disesalkan Kurniadi adalah bahwa program itu harus mengorbankan martabat ASN, yaitu memperlakukannya sebagai objek yang paling diikat karena ASN harus membeli, memiliki dan untuk memakai batik tersebut sebagai seragam.

“ASN dijadikan tumbal hanya untuk memperoleh simpati UMKM ya”, kata Kurniadi berceloteh ringan kepada wartawan melalui sambungan telponnya (20/01).

Lebihlanjut Kurniadi menyampaikan harapannya agar ASN di Sumenep kompak mengencingi Bupatinya. Pasalnya, kata Kurniadi, program Bupati tersebut merendahkan harkat dan martabat status mereka selalu Aparat Sipil Negara.

Sementara itu, hingga berita ini tayang, Bupati Sumenep belum dapat dimintai keterangan terkait program seragam batik ASN ini. (Ady/Red).

- Advertisement -
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan