SUMENEP (galaksi.id) – Pengadaan seragam gratis untuk siswa SD/MI di Kabupaten Sumenep yang semula dijanjikan akan melibatkan UKM dalam penjahitannya, ternyata pengerjaannya dipabrikasi ke satu perusahaan di Jawa Tengah.
Berdasarkan penelusuran awak media, pengadaan barang tersebut dilakukan melalui mekanisme tender, dimana pemenangnya adalah CV. Yuwina, yang beralamat di Jl. Adirasa Desa Kolor Kec. Kota Sumenep Kab. Sumenep, dengan nilai kontrak Rp. 3,2 Milyar.
Fenomena tersebut dinilai oleh Ketua Bidang Investigasi pada Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Anggaran Publik (LAPDAP) Madura, Kholik, sebagai bentuk pengkhianatan kepada rakyat, terutama kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumenep.
“Itu mengkhianati UMKM namanya,mas. Sebab semula penjahitannya sudah dijanjikan akan diserahkan kepada seluruh UKM”, terang Kholik kepada wartawan melalui sambungan telpon selulernya (20/12).
Lebihlanjut dikatakan Kholik, pengerjaan seragam ke Solo tidak sejalan dengan semangat pemberdayaan yang sejak semula didengung-dengungkan oleh Bupati.
Selain itu dikatakan Kholik, merelokasi pekerjaan ke Jawa Tengah juga dianggap mengesampingkan semangat pertumbuhan ekonomi di Sumenep karena uang Rp. 3,2 Milyar tersebut akan beredar di Jawa Tengah dan tidak lagi beredar di Sumenep.
Sementara itu, hingga berita ini tayang, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep belum bisa dikonfirmasi mengenai alasan perubahan pelibatan UMKM ke pabrikasi (Ady/Red).