Pasca Dinobatkan sebagai Desa Terbaik, Ruba’ie Mimpikan Desa Lobuk Menjadi Rumah Sejarah

Inthost
By Inthost
3 Min Read

SUMENEP (galaksi.id)– Pasca dinobatkan sebagai Desa Terbaik Ke-4 se-Jawa Timur, sejumlah tokoh besar Madura bermunculan “memberi ucapan selamat” kepada Kepala Desa Lobuk Kec. Bluto Kab. Sumenep yang disampaikan melalui dapur redaksi galaksi.id.

Salah satu Tokoh Besar Madura yang ikut memberi ucapan selamat adalah Drs. Dr. H. Ach. Ruba’ie., SH., MH., mantan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini telah mengasingkan diri ke dunia pendidikan, mengajar di beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur.

Ach. Ruba’ie, yang dulunya juga merupakan Tim Sukses terpilihnya Bupati Fauzi-Eva pada Pilkada yang lalu, mengaku merasa ikut terpanggil untuk memberikan kesaksian mengenai Desa Lobuk setelah membaca berita mengenai penobatan Desa Lobuk sebagai desa terbaik ke-4 di Jawa Timur.

Bagi Ruba’ie, penobatan Desa Lobuk sebagai desa terbaik merupakan pilihan yang sudah tepat karena berdasarkan pengalaman dalam perjalanan hidupnya Ruba’ie mengaku sudah pernah bersinggungan dan berinteraksi dengan warga Desa Lobuk.

Kesan khusus yang dirasakan Ruba’ie terhadap warga Desa Lobuk adalah warganya penuh semangat, jago kritik, terampil dan pemberani.

“Warga Lobuk itu jago kritik dan sikapnya amat pemberani seperti Singa,” Kata Ruba’ie kepada wartawan melalui sambungan telponnya membeberkan kenangan pengalamannya berhubungan dengan warga Desa Lobuk (13/10).

Karakter warga Desa Lobuk yang demikian diyakini Ruba’ie sebagai modal dasar yang paling mahal dalam membentuk terciptanya Sistem pemerintahan Desa Lobuk yang maju dan Mandiri.

Selain itu, Ruba’ie mengatakan bahwa karakter warga Desa Lobuk juga diyakininya karena dibentuk oleh faktor kesejarahan masa lalu dimana Desa Lobuk dulunya pernah menjadi Pusat Pemerintahan Sumenep pada masa pemerintahan Pangeran Joharsari, tepatnya di Aengnyior (sekarang menjadi nama di salah satu dusun di Desa Lobuk).

Bumi Lobuk menurut Ruba’ie merupakan bumi yang menyimpan sejarah besar masa lalu. Sejarah yang tetap dicatat, diakui dan diabadikan dalam berbagai kitab-kitab sejarah Pemerintahan Sumenep.

Bahkan, Ruba’ie pun mengaku obsesi dan imajinasinya selalu terbangun setiap kali mendengar nama Desa Lobuk disebut-sebut, yaitu membayangkan Desa Lobuk sebagai Rumah Sejarah.

“Saya selalu bermimpi Desa Lobuk menjadi Rumah Sejarah yang selalu memimpin perjalanan peradaban di masa depan,” Ujar Ruba’ie kepada wartawan. (Eva/Red).

- Advertisement -
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan