JEMBER (galaksi.id)– Musyawarah Daerah (Musda) Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI Jawa Timur) ke-27 yang diselenggarakan sejak tanggal 17 September 2021 lalu di Gedung Rembangan Jember Jawa Timur, Potensi menyisakan masalah ke depan.
Permasalahan tersebut telah tampak tidak hanya menyangkut pelaksanaan yang terbukti telah menimbulkan keributan dilokasi kejadian, melainkan karena hasil musda potensi akan dipersoalkan oleh kader-kader HMI se-Jawa Timur, dan bahkan se-Indonesia.
Hal itu dikatakan oleh salah satu peserta Musda yang hadir dilokasi Dewi (inisial) yang mengaku telah diusir oleh petugas pengelola gedung sejak tanggal 20/09/2021.
“Saya sudah diusir sejak tanggal 20 kemarin, mas. Enggak tau sebabnya apa. Tapi kayaknya karena terjadi ribut antar peserta Musda,” tutur Dewi kepada wartawan melalui sambungan telponnya (23/09/21).
Menurut Dewi, Musda kali ini telah menimbulkan keributan sejak pelaksanaan pleno pertama acara dimulai pada tanggal 21/09/2021, sehingga memberi kesan ketidaknyamanan pada lingkungan sekitar kegiatan.
Lebihlanjut diterangkan Dewi, meski sudah diusir sejak 3 hari yang lalu akan tetapi Musda tetap dilaksanakan akan tetapi di deadline oleh pihak pengelola gedung agar Musda sudah selesai paling lambat besok, Jum’at, 24/09/2021.
Disinggung mengenai sebab terjadinya keributan, Dewi mengatakan karena diduga terjadi perbedaan pendapat di antara peserta Musda mengenai diri salah seorang bakal calon Ketua Umum yang memalsu dokumen persyaratan untuk lolos sebagai Calon Ketua Umum.
“Katanya sich karena ada salah seorang calon yang diloloskan padahal dokumen persyaratannya palsu, mas,” Tutur Dewi kepada wartawan.
Selain itu, Dewi juga meyakini persoalan penggunaan dokumen palsu oleh salah satu Calon akan menjadi masalah bersama dan bahkan bisa berbuntut hukum.
Sementara itu, hingga berita ini tayang, baik Ketua Penyelenggara Musda, Sterring Commite (SC), dan Pengelola Gedung belum bisa dihubungi oleh wartawan. (Eva).