SUMENEP (galaksi.id)- Siapa yang tidak kenal Husein Satriawan? Ketua Takmir Masjid Agung Sumenep??? Yang tidak kenal tidak gaul. Demikianlah dikatakan oleh Kurniadi, Koordinator Barisan Santri (Barsan) Merah-Putih.
Kurniadi, Alumni santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Asembagus Situbondo ini mengatakan, nama Husein melambung membersamai sejumlah manuvernya yang sangat berani, terutama dipenghujung akhir tahun 2022.
Husein tidak hanya berani terjun berhadapan dengan warga masyarakat biasa dalam berbagai skandal, melainkan juga berani meludahi Bupati Sumenep, mengentuti Kapolres, dan terakhir, menyenggol Komandan Komando Distrik Militer (Dandim).
Kurniadi mengatakan Keberanian Husein kepada Bupati telah dipertontonkan melalui sikap Husein yang menolak pelaksanaan salah satu rangkaian acara Hari Jadi Sumenep yang ke-753 untuk digelar di depan Mesjid Agung dengan alasan pihaknya tidak diajak berunding.
Sedangkan keberaniannya terhadap Kapolres, ditandai dengan tindakan Husein yang secara paksa membubarkan Balap Motor (Road Race) tanggal 30/10/2022, dengan alasan mengganggu suasana mesjid yang mendekati waktu sholat dhuhur.
Keberanian Husein pun, membawanya pada tingkat dimana Husein harus ditakuti oleh siapapun. Bupati Sumenep, Ach. Fauzi, SH.,MH., tak bisa berbuat apa-apa agenda kegiatannya ditolak. Kapolres pun hanya bisa diam melongo kewenangan untuk membubarkan suatu kegiatan warga diambil alih oleh Husein.
Tak ada yang berani melawannya, Husein pun menyerempet Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0827 Sumenep, Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi, S.E. Dandim digosipkan dan dilaporkan ke atasannya sebagai pimpinan yang buruk.
Disinggung mengenai urusan antara keduanya, Kurniadi pun menghubungkan dengan sejumlah fenomena yang terjadi sebelumnya, yaitu persoalan tanah milik Makodim yang sebelumnya ramai diberitakan akan direbut oleh salah satu yayasan, dimana Husein gagal menjadi perantara Yayasan tersebut untuk menekuk Dandim.
Dikatakan Kurniadi, serangan Husein akan segera memantul menjadi arus serangan balik dengan kekuatan yang jauh berlipat lebih kuat karena berdasarkan kepribadian Dandim mempersoalkan keabsahan kepemilikan tanah milik Makodim merupakan garis batas terendah yang tidak dapat disinggung oleh siapapun, sehingga mempertahankan tanah akan dianggap sebagai misi suci yang nilainya setara dengan melindungi nyawanya sendiri.
“Dandim akan menganggap mempertahankan tanah Makodim sebagai misi suci yang nilainya setara dengan membela dan melindungi nyawanya sendiri”, ujar Kurniadi kepada wartawan melalui sambungan telponnya (06/01).
Lebihlanjut Kurniadi mengatakan, gerakan misterius yang melindungi Dandim telah mulai tampak. Bagaimana Husein akan jatuh, Kurniadi akan merilis kembali analisisnya. Sementara itu, hingga berita ini tayang, baik Dandim maupun Husein, belum dapat dikonfirmasi (Ady/Red).