Barisan Santri Sebut Ketua Takmir Masjid Agung Sumenep Belum Layak Jadi Tokoh

Jailangkung
2 Min Read

SUMENEP (galaksi.id)- Pembahasan tentang Ketua Takmir Masjid Agung Sumenep, Husein Satriawan, tampaknya akan terus menjadi topik menarik dalam setiap perbincangan publik.

Pasalnya, sosok yang semula dicitrakan sebagai tokoh kuat, pemberani dan ditakuti ini, selanjutnya mulai diragukan dasar ketokohannya dan bahkan sumber legitimasinya. Hal ini kembali dinyatakan oleh Koordinator Barisan Santri (Barsan) Merah-Putih, Kurniadi, SH.

Alumni Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Asembagus Situbondo ini mengatakan bahwa penokohan terhadap Husein selama ini tidak jelas landasannya apakah sebagai tokoh agama, ataukah sebagai simbol dari kekuatan jalanan.

Dikatakan Kurniadi, kiprah dan sepak terjang Husein selama ini, meski memakai embel-embel agama dan Mesjid, akan tetapi sesungguhnya bukanlah mengusung kepentingan agama dan ummat, melainkan karena faktor krisis eksistensi diri, yaitu dirinya yang merasa kurang dihormati dan tidak dihargai.

“Tidak jelas, ya. Beliau tokoh agama apa tokoh jalanan”, Tukas Kurniadi kepada wartawan melalui sambungan telponnya (08/01).

Kurniadi mencontohkan, meski Husein pernah membubarkan acara Road Race beberapa waktu lalu karena alasan adzan, Kurniadi meyakini alasan tersebut hanyalah kedok untuk memperoleh dukungan muslim dan ulama. Padahal yang sesungguhnya tindakannya tersebut lebih dapat dirasakan sebagai kekecewaannya kepada Bupati Sumenep.

Intinya, kata Kurniadi, Husein Satriawan patut dicurigai menjadikan Mesjid sebagai komoditas politik dan ekonominya dan menjadikannya sebagai kendaraan dan alat untuk berkomunikasi dengan berbagai simbol-simbol kekuatan untuk kepentingan dirinya sendiri.

Lebihlanjut Kurniadi juga mengatakan, keterlibatan Husein dalam suatu kasus perampasan kendaraan beberapa waktu lalu dengan memakai atribut Komando Pasukan Khusus (Kopassus), membuktikan bahwa yang bersangkutan telah memperaktikkan gerakan jalanan yang berkarakter premanisme.

Dibawah fakta kiprah Khusein yang demikian, Kurniadi mencapai pada satu kesimpulan, Husein belum layak menjadi tokoh. Sementara itu, hingga berita ini tayang, Husein belum bisa dimintai keterangan. (Ady/Red).

- Advertisement -
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan