Tentara Bantah Tak Terlibat Pemerkosaan Bergilir Atas Seorang Bhayangkari, Raja Hantu Sebut Lucu. Ini Alasannya!

Inthost
By Inthost
3 Min Read

PAMEKASAN (galaksi.id)- Viral berita dugaan seorang anggota oknum polisi jual istrinya ke beberapa rekannya yang sebelumnya sudah dilaporkan di Polda Jawa Timur beberapa waktu lalu, tampaknya akan menelan banyak korban lainnya.

Pasalnya, kasus dugaan persetubuhan Treesome yang melibatkan sejumlah oknum polisi dan oknum anggota TNI tersebut konstruksi dan konfigurasinya kini telah berubah dan diubah sedemikian luar biasa. Korban pemerkosaan inisial “MH” atau istri oknum Si Polisi ganti Pengacara dan selanjutnya mencabut laporan polisinya.

Selain itu, disisi lain, salah seorang anggota TNI yang juga diduga ikut terlibat dalam dugaan pemerkosaan bergilir tersebut juga pakai pengacara dan selanjutnya mengatakan kliennya tidak terlibat, dan bahkan mengecam wartawan yang memberitakan kasus tersebut tidak sehat dan merusak.

Dibawah fenomena yang demikian, Kurniadi mengatakan sebagai situasi yang berbahaya dan harus diwaspadai. Pasalnya, opini publik potensi akan bergeser dari semula mengawasi penanganan skandal kasus tersebut, beralih ke berita bagaimana buruknya kinerja wartawan, terutama sejumlah media yang menayangkan kasus tersebut.

Sosok yang populer dijuluki Raja Hantu ini mengatakan bahwa bantahan Terduga dalam sebuah tindak pidana bukanlah bukti yang menentukan karena kata Kurniadi, berdasarkan KUHAP, keterangan Tersangka hanya berlaku untuk dirinya sendiri.

“Jadi, bila Tersangka mengaku tidak melakukan, tidak berarti fakta yang dituduhkan tidak dilakukan ya”, terang Kurniadi kepada wartawan melalui sambungan telponnya (10/01).

Lebihlanjut dikatakan Kurniadi, kasus ini tidak boleh dikendorkan pengawasannya oleh publik hanya karena bantahan Terduga Pelaku. Perkembangan penanganan kasusnya harus tetap diramaikan pemberitaannya karena melibatkan sejumlah oknum aparatur negara yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.

Bahkan, Kurniadi mengatakan kalau benar laporan polisi tersebut dicabut karena pertimbangan anak sebagaimana diberitakan media, Kurniadi mengatakan pencabutan tersebut tidak beralasan dan sangat mencurigakan.

Menurut Kurniadi, pencabutan tersebut terasa ada campur tangan yang tak terlihat dari sejumlah kekuatan. Ada intimidasi dan ancaman kekerasan.

“Siapa yang berani menentang oknum Tentara dan Polisi?. Yang satu jago dengan aneka kekerasan, sedang yang satunya paling jago merekayasa kasus “, Tukas Kurniadi.

Sementara itu, hingga berita ini tayang, wartawan belum bisa meminta keterangan kepada Polda Jatim terkait adanya informasi pencabutan laporan polisi tersebut. (Ady/Red).

- Advertisement -
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan