Keseriusan Fauzi-Eva, Semoga Terwujud

Jailangkung
4 Min Read

By. *Hambali Rasidi

Fauzi-Eva mulai serius mewujudkan visi misinya saat disampaikan dalam Pilkada 2020, lalu.

Salah satu bentuk keseriusan itu adalah menetapkan sejumlah Tim Ahli Bupati dari latarbelakang profesi dan keahlian.

Misi Fauzi-Eva ingin Mewujudkan Sumenep Mandiri .

Bupati Fauzi ingin semua program Pemerintah Kabupaten Sumenep yang tersebar di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersinergi dan berkesinambungan.

Sehingga program-program itu mampu mencover kebutuhan warga dari hulu ke hilir.

Keberadaan Tim Ahli Bupati itu saya anggap sebuah langkah jitu dari Bupati Fauzi untuk ikut mengawal rencana program yang diimpikan bupati. Sehingga terwujud program yang tersenergi dan berkelanjutan.

Saya punya banyak cerita berbagai program inovasi mantan Bupati Sumenep KH A. Busyro Karim untuk kemajuan Kabupaten Sumenep.

Itu dilakukan sejak 2012.

Salah satu Inovasi Program Bupati Sumenep yang dinilai luar biasa adalah PATEN. Sebuah Program Administrasi Terpadu Kecamatan.

Kenapa luar biasa? Bayangkan, sebagian kewenangan bupati diserahkan kepada camat. Itu semata untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Mendekatkan rakyat kepada pemerintah.

Bupati waktu itu berpikir, warga Sumenep tak perlu lagi repot-repot pergi jauh ke kantor kabupaten apabila hanya ingin mengurus ijin administrasi. Seperti bikin KTP-KK. Ijin tebang pohon. Ijin usaha dan lain-lain sebanyak belasan item yang cukup dilayani tingkat kecamatan.

Inovasi PATEN menjadi kebanggan Kabupaten Sumenep karena menjadi tiga top inovasi kabupaten/kota se Indonesia versi Kemendagri.

Selain itu penghargaan nasional. Ada lembaga Internasional bernama UNPSA PBB yang menilai inovasi PATEN sebuah terobosan yang bisa mendekatkan rakyat dan pemerintah.

Bupati Sumenep waktu itu diundang ke Colombia, USA bersama kepala daerah se dunia yang berprestasi dalam melakukan inovasi pelayanan kepada warganya.

Namun, fakta itu cukup dielus di dada. Program PATEN yang dibanggakan Kemendagri dan UNPSA PBB hanya tertera papan nama PATEN di Kantor Kecamatan.

Apa yg kurang dari Bupati? Wacana hingga ke Colombia, USA dan jadi duta kabupaten/kota se Indonesia.

Saya masih optimis ikhtiar Bupati Fauzi untuk membentuk Tim Ahli Bupati. Agar mimpi Sumenep Mandiri terwujud.

Saya melihat ada sesuatu dalam kinerja birokrasi OPD Pemkab.

Sederhananya ada faktor kenapa itu terjadi. Yang pasti melekat adalah faktor politis dan konflik interest.

Fenomena ini saya anggap seperti jamak ketika pemimpin politis itu ingin menerapkan program secara serius untik berpihak kepada rakyat.

Terkadang ada kekuatan yang menghalangi.

Selain faktor di atas. Saya melihat di tubuh aparatur pemerintah tercipta mindset administrasi program. Bukan dengan pola pikir progres kinerja secara dinamis.

Saya ikut bangga melihat arah baru di pemerintahan Fauzi-Eva untuk mengentas kemiskinan di Sumenep yang berada urutan nomor dua di atas setelah Kabupaten Sampang. Meski dengan tempo waktu 3,5 tahun efektif bekerja.

Bupati Fauzi terlihat serius memetakan potensi ekonomi domestik dan menakar keberhasilan yang bisa dirasa dalam tempo 2 hingga 3 tahun.

Ibarat perusahaan yang baru launching branding produk. Bupati Fauzi ingin hasil kerjanya bersama Wabup Eva bisa terasa oleh warga Sumenep- maksimal dalam waktu 2-3 tahun.

Sebagai warga biasa. Saya hanya bisa berdoa. Semoga efektif memanfaatkan koneksifitas DD dan ADD dengan APBD Sumenep.

Biar tak lagi terdengar kasak-kusuk pelaksanaan DD dan ADD asal bisa terSPJ-kan.

*Hambali Rasidi adalah Wartawan Senior Media Matamadura

- Advertisement -
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan