SUMENEP (galaksi.id)- Pengakuan Erina Adinisa, yang sebelumnya namanya kerap disamarkan secara inisial “EA” atau “ER” oleh sejumlah media yang diviralkan melalui kasus pelecehan seksual pegawai Bank, membuat Pengacara Terlapor/Tersangka, Kurniadi., SH., berang.
Pasalnya, pengakuan tersebut, dikatakan Kurniadi, sesungguhnya hanya halusinasi dari pacarnya berinisial HP yang selanjutnya dipaksakan seolah-olah berasal dari Erima sendiri. Apalagi, kata Kurniadi, saat ini Erina telah dinikahi oleh pacarnya tersebut sehingga apa yang dirasakan HP haruslah perasaan Erina.
Dikatakan Kurniadi, pacar Erina memiliki dendam pribadi dengan kliennya, yaitu “SH” atau “MS” karena diketahui menjadi mata-mata dari orang tua Erina yang tidak menyetujui hubungan cinta keduanya.
Selain itu, pacar Erina yang berinisial HP itu diketahui sangat pencemburu sehingga reaksinya menjadi sangat berlebihan begitu mendengar cerita Erina tentang pengalamannya ditempat kerjanya.
Berikut beberapa pengakuan Erina yang dilansir oleh beberapa media. (1) Erina ditepuk bokongnya, (2) dipegang lengannya, (3) mau dicium, (4) digoda Oral Seks, dan (5) dilepas tali kutangnya, yang kesemuanya dituduhkan kepada rekan kerjanya inisal “SH”, yang saat ini telah diperiksa kepolisian Sumenep.
Tidak itu saja, untuk alasan panik dan takut untuk bertemu dengan pelaku, Erina pun mengaku harus mengambil cuti.
Selain itu, Erina pun tak tanggung-tanggung menyorot perilaku pimpinannya yang katanya memaksanya untuk tutup mulut alias untuk tidak menyebarluaskan peristiwa tersebut, dan memaksa untuk mencabut laporan polisinya.
“Luar biasa! Menyedihkan, dan sungguh mengaduk-aduk perasaan setiap orang yang membaca berita yang isinya demikian”, Kata Kurniadi kepada wartawan melalui sambungan telponnya (13/01).
Selain itu, dikatakan Kurniadi, untuk memperoleh simpati banyak orang, Erina pun membuat adagiun illustratif, mengapa justru dirinya yang sebagai korban yang dipecat oleh pimpinannya. Kok bukan pelaku yang dipecat.
Disinggung mengapa Erina disebut berhalusinasi, Kurniadi menyatakan karena apa yang dinyatakan Erina mengandung kebohongan supaya ceritanya menjadi dramatis.
Kurniadi mencontohkannya mengenai cutinya Erina yang katanya cuti karena takut bertemu Pelaku, padahal kenyataannya Erina sudah mengajukan cuti jauh sebelum terjadinya peristiwa yang dituduhkan.
“nanti saya buat rilis resmi saja ya. Supaya lebih jelas betapa Erina itu Pendusta besar”, terang Kurniadi kepada wartawan.
Sementara itu, hingga berita ini tayang, baik Erina maupun pacarnya “HP” belum bisa dimintai keterangan. (Ady/Red).